Ini adalah post pertama gue
sejak entah berapa lama blog ini terbengkalai dan pada akhirnya berdebu, mungkin sekitar dua atau 3
tahun. Berbagai kejadian dan pengalaman selama gue kuliah baik manis atau pahit
udah gue alami, dari yang bisa bikin gue nangis sampe yang bisa bikin gue
boker-boker. Pagi ini begitu gue bangun tidur kuterus mandii, tidak lupa
menggosok gigi.. (Guerasa mending gue berenti nyanyi sebelum si bibi yang lagi
masak di dapur pingsan ngedenger suara gue). Oke kita balik lagi, pagi ini ketika
gue ngeliat laptop hal yang terlintas pertama kali di benak gue adalah “Gue
pengen nulis lagi”. Dalam kehidupan kita banyak kejadian yang membekas di
pikiran kita, bahkan di hati kita dan ada banyak juga cara orang untuk
mengabadikannya misalnya dengan foto, video, atau rekaman walkman (buset taon
berapa itu ya?), tapi bagi gue, gue memilih cara ini untuk mengabadikan kisah
itu yaitu dengan menulis. Meskipun kelihatannya repot tapi gue suka proses saat
kita menulis tentang kejadian yang udah kita lewati, kita dipaksa untuk membuka
lagi memori lama kita dan mulai masuk ke dunia khayalan sekaligus membayangkan
apa yang terjadi pada saat itu sedetil mungkin, ya mungkin tepatnya seperti
masuk ke mesin waktu and i really enjoy
it.
Sekarang gue uda masuk ke semester 8, ya berarti sekarang gue adalah
mahasiswa tingkat akhir. Hal yang pertama kali orang bilang kalo seandainya tau
kalo kita udah semester 8 adalah “Wah berarti semester terakhir dong?!” atau
“Wah cepet banget ya, ga berasa kamu bentar lagi udah mau lulus, padahal
rasanya baru kemaren kamu masuk kuliah.” atau engga “Semester 8? Kapan wisuda?”;
PENGEN GUE TOMBAK SEMUANYA. Bagi gue
yang lulusnya entah berapa semester lagi, pertanyaan-pertanyaan tersebut
merupakan hal yang paling menjengkelkan karena tiap kali pertanyaan-pertanyaan
itu muncul gue harus ngejelasin kenapa gue lulus lebih dari 8 semester ato kalo
gue lagi males gue akan ngejawab sekenanya aja “Engga, masih nambah semester”.
Satu hal yang gue sadari, saat kita udah masuk semester akhir mata kuliah
yang kita ambil akan semakin sedikit dan itu berarti waktu yang kita habiskan dengan classmate kita juga semakin sedikit.
Bagi gue sendiri, gue emang memanfaatkan semester ini untuk ngulang mata kuliah
yang nilai akhirnya masih di bawah standar, alhasil temen-temen gue sekarang
kebanyakan angkatan bawah karena gue harus satu kelas dengan mereka, dan yang
lebih parahnya lagi GUE SATU KELAS
DENGAN ADE GUE (FYI: Ade kuliah ngambil jurusan yang sama kayak gue). Ya,
emang malu sih, tapi itu udah risiko yang harus gue ambil, gue harus tanggung
jawab kuliah sampe selesai.
Biasa bertemu dan
dengan orang yang sama selama kurang lebih 3 tahun membuat kita juga
menjadi merasa biasa aja ketemu sama mereka. Terlalu biasa dengan suatu hal
membuat kita kadang lupa betapa berartinya hal tersebut sampai kita benar-benar
kehilangannya, begitu pun dengan orang yang mungkin tadinya kita anggap biasa
aja, bisa jadi ketika kita uda ga barengan lagi dengan mereka atau mulai
menjauh dari kita, hati kita mulai berbicara “Aku kehilangan kamu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thanks for comment in my blog... ^^